Senin, 26 Desember 2011

Review Jurnal 19


KAJIAN TENTANG PROFIL UKM SUKSES
Rr. Gunari Budiretnowati*)
Nama Kelompok :
Airin Akte Savira / 20210444 (airinsavira_04)
Dessy lestari / 21210848 (dessy.lestari)
Juni Erbina Saragih / 23210813 (junierbinasaragih)
Siti Amanah / 26210579 (siti_amanah10)
Yuli Chatrine Castro /28210741 (chaterinecastro)
 
Sumber : http://www.smecda.com/kajian/files/Jurnal_3_2008/03_Gunari.pdf
Abstrak
Sukses UKM kelompok adalah kelompok UKM yang mampu untuk memanfaatkan yang tersedia
sumber daya ekonomi yang rendah memiliki nilai termasuk limbah menjadi bernilai ekonomi tinggi
komoditas. Itu juga membuktikan bahwa kelompok UKM mampu melaksanakan usahanya
kegiatan yang memiliki nilai tambah yang signifikan sehingga menghasilkan nama dan reputatuonyang
adalah wajar untuk mengembangkan kehidupan mereka.
Dalam ketenaran dari pengembangan bisnis UKM sukses, peran suppporting
lembaga pemberdayaan UKM dianggap hended institusi terutama keuangan,
survei dan pemasaran. Salah satu advine hasil penilaian ini dalam rangka doping dengan
enemployment dan pengentasan kemiskinan sedang melakukan replikasi sukses untuk UKM
lain orang atau di tempat lain berdasarkan praktek terbaik dari UKM sukses dapat
dimulai dengan standardisasi trices keberhasilan UKM melalui discusion, pengelompokan
jenis bisnis dan penilaian tingkat keberhasilan bisnis dan dampak lagi ke lingkungan.
Dampak dari UKM sukses harus ditinjau secara komprehensif mulai dari aspek produksi, sosial ekonomi dan polusi lingkungan.
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sampai dengan akhir tahun 2006 BPS menginformasikan bahwa
jumlah UKM yang ada di Indonesia sudah mencapai 48,258 juta, atau
99,99% unit usaha yang ada. Kelompok usaha ini mampu menyerap tenaga
kerja lebih kurang 96,3% dari jumlah tenaga kerja produktif yang tersedia.
Sedangkan sumbangannya terhadap PDB mencapai 53,4%. Data tersebut
mengindikasikan bahwa pada dasarnya UKM merupakan kelompok usaha
yang memiliki potensi besar untuk mengatasi masalah kemiskinan dan
pengangguran.UKM sukses adalah kelompok UKM yang mampu memanfaatkan sumberdaya tersedia terutama yang bernilai ekonomi rendah termasuk limbah menjadi barang-barang yang benilai ekonomi tinggi. Berbagai produk UKM sukses telah membuktikan bahwa kelompok UKM ini telah mampu melakukan kegiatan usaha yang memiliki nilai tambah cukup besar seperti pengrajin bonggol kayu yang menghasilkan meja dan kursi dengan nilai tambah mencapai lebih dari 600%, atau pengrajin eceng gondok yang
bukan saja mampu menjual produknya dengan harga yang mencapai lebih dari 500% dibandingkan dengan harga bahan baku yang digunakannya  tetapi juga telah mengurangi pencemaran lingkungan sehingga dapat
mengurangi externality economics yang sebelumnya harus ditanggung oleh masyarakat. Keberhasilan UKM sukses ternyata tidak hanya karena keahlian yang dimiliki, tetapi juga dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain: a) Jiwa kewirausahaan dan kreatifitas individual yang melahirkan inovasi; b) ketersedian bahan baku, iklim usaha, dukungan finansial, ketersediaan informasi baik pengetahuan dan teknologi, ketersediaan pasar dan dukungan infrastruktur.
Profil UKM sukses adalah gambaran morphologis dari UKM yang bersangkutan dilihat dari aspek usaha dan sifat kewirausahaan dari pengusaha UKM tersebut. Hal tersebut terlihat dari antara lain kemampuannya dalam menciptakan nilai tambah dari produk-produk yang dihasilkan serta kemampuannya memanfaatkan potensi sumberdaya lokal dan sumberdaya alam.
1.2. Perumusan masalah
Kajian ini merupakan penelitian evaluatif, secara spesifik tidak ada masalah yang harus dipecahkan, tetapi lebih diarahkan pada evaluasi terhadap kinerja (output), potensi, peluang dan kendala yang dihadapi oleh
UKM sukses dalam mencapai kesuksesannya serta dalam upaya menularkan kesuksesan tersebut kepada orang lain-lain kelompok atau di tempat lain.
Pada dasarnya kajian ini adalah untuk menumbuhkan usaha baru
berdasarkan pengalaman UKM sukses. Oleh sebab penumbuhan usaha baru (UB) UKM yang akan dilaksanakan bukan terjadi secara alamiah sebagai bentuk perluasan usaha akibat perubahan permintaan (demand) atas produk yang dihasilkan, maupun perubahan dari sisi penawaran sebagai akibat dari
ketersediaan faktor-faktor produksi, tetapi merupakan usaha baru yang sengaja dibentuk sebagai derivasi turunan dari jenis usaha yang sudah ada (UKM sukses).
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa pada hakikatnya,
kajian ini adalah upaya untuk menjawab berbagai pertanyaaan dalam upaya
mendukung program penumbuhan UKM-UKM yang diinspirasikan dari
kelompok UKM sukses yaitu;
a) Seberapa jauh keberhasilan kelompok
UKM sukses dalam memanfaatkan sumberdaya lokal;
b) Apa saja kiat-kiat
yang digunakan yang secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi keberhasilan kelompok UKM sukses;
c) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan kelompok UKM sukses serta seberapa
besar pengaruh dari setiap faktor tersebut;
d) Seberapa besar peluang replikasi usaha dari UKM sukses.
1.3. Tujuan Pengkajian
Tujuan pokok kajian adalah untuk: a) Mengetahui tingkat
keberhasilan (Sukses) dari kelompok UKM, dari aspek ekonomi dan sosial;
b) Mengetahui kemampuan kewirausahaan, kreatifitas dan kemampuan
inovatif dari kelompok UKM sukses; c) Menemukenali berbagai kendala
dan permasalah yang dihadapi oleh UKM dalam rangka mengembangkan
daya kreatifitas dan inovasi yang dimiliki untuk perluasan usaha dan atau
membuka usaha baru.
1.4. Manfaat Pengkajian
Manfaat kajian adalah didapatkannya gambaran kongkret tentang
profil UKM sukses yang akan digunakan; a) Sebagai bahan dalam
penyusunan best practice UKM sukses; b) Sebagai bahan acuan bagi para
pengambil kebijakan dalam menetapkan keputusan yang berkaitan dengan
pembangunan UKM.
II. KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Kerangka Dasar Pengkajian
Profil UKM sukses adalah gambaran morphologis dari UKM yang bersangkutan dilihat dari aspek usaha dan sifat kewirausahaan dari pengusaha UKM tersebut. Dari aspek usaha profil UKM sukses dapat dilihat
dari kemampuannya dalam menciptakan nilai tambah dari produk-produk yang dihasilkan, efisiensi penggunaan modal, serta laba yang diperoleh. Berbagai hasil penelitian antara lain yang dilakukan oleh
Departemen Koperasi dan UKM tahun 1996 menyebutkan bahwa kewirausahaan merupakan kunci dari keberhasilan UKM.
menurut Mc Clelland (1961) adalah kemampuan seseorang untuk melihat
peluang bisnis, melaksanakan bisnis dan keberaniannya menanggung resiko
kerugian dari bisnis tersebut.
Dengan memperhatikan karakteristik pengusaha, jenis usaha dan
berbagai definisi tentang kewirausahaan maka dalam kajian ini wirausaha
diartikan sebagai: 1) Kemampuan seseorang untuk melihat peluang usaha,
memanfaatkan peluang dan keberanian menanggung resiko kerugian dari
usaha yang dilaksanakannya tersebut; 2) Memiliki daya kreativitas dan daya
inovasi yang kuat; 3) Mempunyai kemampuan manajerial; dan 4)
Menguasai pengetahuan tentang bisnis secara mendalam (Timmon, Smollen
& Dingee, 1985), serta; 5) Berperilaku dengan tujuan membentuk suatu
organisasi usaha. Berdasarkan definisi kerja tersebut, maka keberhasilan
UKM sukses, terlihat sangat erat kaitannya dengan kewirausahaan dari
pengusaha, karena unit usaha sejenis ini hanya dapat tumbuh jika ada
wirausahawan yang mampu berkreasi mengeluarkan suatu inovasi baru atau
wirausaha yang berkeinginan memperluas usahanya atau mengembangkan
produk sebelumnya dengan inovasi baru.
III. RUANG LINGKUP PENGKAJIAN
3.1. Ruang Lingkup Materi
Sesuai dengan tujuan dan manfaat yang diharapkan dari kajian ini
maka ruang lingkup materi kajian adalah
1) Melakukan pengumpulan dan identifikasi data yang berkaitan dengan
kriteria/sifat dan keberhasilan yang membangun profil UKM sukses
2) faktor-faktor yang diduga berpengaruh strategis terhadap keberhasilan
usaha UKM sukses
3) Informasi yang berkaitan dengan potensi dan permasalahan yang
dihadapi dalam usaha membangun UKM sukses
4) Menyusun Profil dari UKM sukses yang dijadikan sample dalam
pengkajian
3.2. Ruang lingkup lokasi kajian
Kajian ini dilaksanakan Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK
tahun 2007 di 5 (lima) propinsi contoh yaitu Propinsi Sumatera Utara, D.I.
Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Kalimantan
Selatan.
IV. METODA PENELITIAN DAN ANALISIS
4.1. Metoda Pengkajian
Kajian ini dilakukan dengan metoda sample survey dengan sampel
berciri tertentu yaitu: a) UKM sukses pada berbagai aspek usaha; b)
Memanfaatkan sumberdaya tersedia yang bernilai rendah terutama limbah;
c) memiliki keragaman potensi dan masalah.
Untuk menentukan model profil usaha UKM sukses dianalisis
berdasarkan: a) Faktor dominan penciri kualitas kewirausahaan; b)
hubungan (korelasi) antar aspek pengusaha (pribadi dan jiwa
kewirausahaan) dengan sukses usaha. Sesuai dengan teknik penarikan
simple di atas maka, sample lokasi kajian ditetapkan berdasarkan batasanbatasan
tertentu yaitu: a) Jumlah UKM sukses; b) Potensi sumberdaya alam
yang tersedia di lokasi (propinsi contoh) tersebut, serta; c) keragaman
masalah yang dihadapi di daerah. Pada masing-masing propinsi kemudian
akan ditetapkan responden sample. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun secara terstruktur.
Adapun responden yang akan diwawancarai terdiri dari: 1) Individu UKM
sukses; 2) UKM lain yang berpotensi untuk mengembangkan kegiatan
inovatif yang telah dilakukan oleh UKM sukses; 3) Kalangan instansi
pemerintah maupun stakeholder lainnya di tingkat pusat dan di daerah; 4)
Kalangan Pembina UKM di tingkat propinsi/DI dan kab/kota.
4.2. Metoda Analisis
Analisis kuantitatif akan menggunakan beberapa model analisis ekonomi dan
matematik antara lain:
1) Analisa ekonomi sederhana berupa model analiasa Biaya manfaat
(benefit cost ratio).
2) Regresi linier berganda (multy variete analisys) untuk menentukan ada
tidaknya serta seberapa besar pengaruh independent variable terhadap
dependent variable.
3) adanya dugaan bahwa ada pengaruh silang antar tiap peubah bebas
(independet variable) terhadap kinerja peubah tetap (dependent
variable), maka akan digunakan model analisis regresi berjenjang (step
wise analisys).
V. HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS
5.1. Profil UKM Sukses
UKM sukses ini relatif sangat tinggi yaitu
mencapai Rp 29.409,5 per kg bahan baku. Dalam hal penggunaan bahan
baku dapat dikemukakan bahwa Bahan baku yang digunakan sebagian
besar (87,5%) berasal dari limbah yang ada di daerahnya, hanya sebagian
kecil yang didatangkan dari luar daerah, dan sebagian bernilai negatif
bagi lingkungan (merupakan polutant).
5.2. Keberhasilan UKM Sukses
Sesuai dengan kerangka kajian, profil UKM inovatif sukses, atau
UKM sukses dalam kajian ini diartikan sebagai “Gambaran Morphologis
UKM yang bersangkutan dilihat dari aspek :
1) Kewirausahaan yang diindikasikan dari a) Kreatifitasnya yang
melahirkan inovasi sehingga mampu menciptakan nilai tambah; b)
Kemampuannya untuk melihat peluang usaha dan memanfaatkan
peluang tersebut menjadi kesempatan kerja; c) Keberaniannya
menanggung resiko kerugian dari usaha yang dilaksanakan; d)
Kemampuan manajerial yang menghasilkan efisiensi sumberdaya yang
relatif tinggi, dan; e) Penguasaan pengetahuan tentang bisnis yan
ditekuni secara mendalam;
2) Keberhasilan usaha yang diindikasikan dari; a) Peningkatan nilai tambah
atas bahan baku yang digunakan; b) efisiensi penggunaan modal dan; c)
laba yang diperoleh;
3) Dari aspek pembangunan wilayah, profil UKM sukses dapat
diindikasikan dari a) kemampuannya memanfaatkan limbah atau barangbarang
yang mengganggu lingkungan menjadi barang yang bermanfaat
atau bernilai ekonomi; b) Kemampuannya dalam penyerapan tenaga
kerja dan; c) kemampuannya dalam memberikan sumbangan terhadap
Product Domestik Bruto (PDB).
5.3 Analisa faktor keberhasilan UKM sukses
Berdasarkan hasil analisa terhadap faktor keberhasilan UKM sukses di
lapang dikemukakan hal-hal sebagai berikut:
1. bahwa sebagian besar (56,5%) UKM melaksanakan usaha berdasarkan ide yang didapatnya sendiri.
2. Dalam hal mengembangkan inovasi masih sangat kurang baik dalam hal kreativitas pribadi, maupun hubungan dengan lembaga-lembaga penelitian dan usaha menengah maupun usaha besar.
3. Dalam pengelolaan sistem produksi mengindikasikan bahwa rata-rata pengalaman UKM masih sangat kurang,
4. Ketersediaan sarana dan prasarana untuk UKM relatif masih sangat rendah.
5. Dalam hal pemilikan modal, sebagian kecil (Rp. 2.428.000 atau
16,04%), sedangkan modal pinjaman bagi hasil dan lain-lain mencapai
Rp 12.718.000 (73,96 %).
6. Dalam hal pemasaran sebagian besar (41,02 %) produk UKM
dipasarkan keluar negeri (ekspor) sisanya dipasarkan dalam wilayah
lokal (33,77) dan sebagian lainnya dipasarkan keluar daerah.

5.4. Pendalaman Kiat-Kiat UKM Sukses
Dari hasil pengamatan lapang seperti tersebut di atas, maka beberapa kiat
yang perlu diperhatikan dalam menyusun best practice UKM sukses yaitu
sbb:
14
1) Membakukan kiat kiat keberhasilan UKM melalui diskusi dengan
kelompok UKM sukses dan pakar;
2) Mengelompokan usaha jenis usaha serta pengkajian tingkat keberhasilan
usaha dan dampak keberhasilan tersebut terhadap lingkungannya;
3) Menyusun konsep kebijakan replikasi dalam bentuk petunuk teknis dan
petunjuk pelaksanaan replikasi;
4) Mempersiapkan SDM, parasana dan sarana yang diperlukan termasuk
pendidikan, pelatihan dan pendampingan serta;
5) Mempersiapkan solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi
UKM sukses dari semua aspek usahanya.
VI. KESIMPULAN
1). Rata-rata UKM sukses sudah memahami betul potensi ekonomi
daerahnya baik potensi fisik, SDM dan sumberdaya penunjang yaitu
sarana dan prasarana), maupun sumberdaya maya (potensi
kelembagaan).
2). Pengetahuan UKM tentang nilai ekonomi barang yang akan diproduksi
rendah. Kurangnya pengetahuan UKM menyebabkan UKM tidak
mendapatkan keuntungan yang sesuai dengan nilai tambah yang
dihasilkan. Sebagian besar nilai tambah terserap dalam sistem pasar.
3). UKM tidak bisa memperkirakan jenis resiko yang akan timbul dan besar
resiko yang harus ditanggung bila usaha mereka menghadapi hambatan.
4). Kemampuan manajerial dan kemampuan merencanakan kegiatan
bisnisnya cukup baik.


DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, (2007). Laporan Hasil Kajian Tentang Profil UKM Sukses. Kerjasama
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK dengan PT. Teknovasi
Sejahtera Mandiri. Jakart
a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar